top of page

 

Forum Diskusi Nasional. Adapun ketiga subtema tersebut, yaitu:

 

 

1.       Berpihak Secara Terang-Terangan: Sah?

Media massa memegang peran penting dalam mengedukasi masyarakat, salah satunya mengenai isu politik. Dalam menyajikan berita, tentu media massa dituntut untuk menjaga independesinya. Namun, tak dapat dipunkiri apabila setiap media, baik perusahaan ataupun pewartanya, memiliki pandangan politiknya masing-masing yang tentu akan mempengaruhi gaya pemberitaan mereka. Pada hal ini, faktor netralitas pun dipertanyakan. Menurut bahasa, independen berarti sebuah kebebasan dan berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak manapun. Sedangkan, pengertian netral adalah ketidakberpihakkan seseorang atas suatu golongan. Beberapa media di Indonesia telah secara terang-terangan menunjukkan kecondongannya terhadap suatu paham politik tertentu, tanpa desakan dari pihak manapun. Keberpihakan tersebut kini masih menjadi pertanyaan besar mengenai keetisan perilaku tersebut mengingat hal ini akan mempengaruhi opini di masyarakat. Tujuan dari subtema ini adalah untuk memicu perdebatan apakah dalam mewartakan sesuatu, pihak media sah atau tidak untuk secara terang-terangan menyuarakan nilai politik yang dianutnya?  Lebih lanjut lagi, apakah independen harus selalu netral? Poin besar dari subtema ini adalah: Media dan Pemberitaannya.

 

2.      Kebebasan Pers: Sampai Manakah Batasnya?

Salah satu proses demokratisasi suatu bangsa adalah keterbukaan pers dalam pemberitaannya. Sebagai salah satu pilar demokrasi, pers diharapkan dapat membumikan suatu berita atau isu secara akurat dan faktual. Dengan adanya perkembangan jaman, arus informasi pun menjalar dengan begitu pesat. Media massa sekarang telah mampu mengupas fakta dan berita sedalam-dalamnya, hingga seakan-akan objek berita tak memiliki ruang privasi lagi. Memasuki tahun panas politik, kehadiran media merupakan sesuatu yang diperlukan masyarakat untuk mengenal calon wakil dan pemimpin mereka lebih dalam lagi. Bak kutub magnet, kehadiran para calon pemimpin tersebut menarik perhatian awak media yang haus akan cerita dan intrik yang ditawarkannya. Tak jarang, berita yang dikupas tersebut jauh kaitannya dengan masalah politik atau pun visi misi sang calon. Beralih dari sekedar isu-isu politik, media massa mulai menyoroti kehidupan pribadi dan mulai memasuki ruang privasi para calon. Tujuan dari subtema ini adalah untuk memicu perdebatan mengenai sampai batas manakah kebebasan yang dianut oleh media massa? Apakah etis bagi media massa untuk menyoroti kehidupan pribadi para politisi tersebut? Lebih lanjut lagi, adakah istilah ruang privasi bagi para calon pemimpin bangsa yang tidak boleh diketahui masyarakat? Poin besar dari subtema ini adalah: Kebebasan Pers dalam Memberitakan Fakta

 

3.      Demokrasi dan Kemajuan Bangsa: Kausalitas atau Korelasi?

Ketika Orde Baru runtuh dan Soeharto lengser pada tahun 1998, secara serta merta pers di Indonesia sudah mulai kembali terbuka dari sebelumnya yang bersifat represif. Namun, sayangnya, pers di Indonesia belum sepenuhnya bebas, terutama jika dilihat dalam pemberitaan di daerah-daerah yang sering luput dari perhatian masyarakat. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa negara yang lebih maju selalu mempunyai iklim jurnalistik yang lebih terbuka dan bebas. Dalam beberapa laporan mengenai indeks keterbukaan pers (misalkan dari Press Without Borders), negara-negara yang menduduki peringkat teratas pada umumnya adalah negara-negara maju. Namun di sisi lain, Singapura yang lebih maju dibandingkan Indonesia, memiliki indeks yang lebih buruk dibandingkan Indonesia. Tujuan dari subtema ini adalah: menarik kritisisme mahasiswa dalam menganalisis, apakah kemajuan suatu negara berkorelasi positif terhadap keterbukaan pers atau berupa kausalitas? Kemudian, subtema ini juga memicu perdebatan dan diskusi apa sajakah kira-kira yang membuat iklim jurnalistik menjadi terbuka, baik itu dari kondisi sosial, ekonomi, rule of law, maupun budayanya. Poin besar dari subtema ini adalah: Kemajuan Negara dan Tingkat Kebebasan Pers.

FORUM  DISKUSI NASIONAL (FDN)

Forum Diskusi Nasional adalah forum diskusi yang diselenggarakan  oleh Journalist Days untuk menjadi sarana diskusi pers mahasiswa se-Indonesia. Forum diskusi ini akan diikuti oleh 3 (tiga) tim yang masing-masing adalah juara dari masing-masing subtema. Diskusi hari pertama akan diadakan di Dewan Pers dan diskusi hari kedua akan dilaksanakan di FEUI.

bottom of page